Media
tanam adalah media atau bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya akar tanaman. Media tanam dapat berupa tanah maupun
nontanah. Fungsi penting media tanam adalah penopang tanaman, terutama
bagi tanaman yang Anda pelihara di pot atau drum agar tumbuh baik,
penyedia unsur hara, dan penyedia air bagi tanaman.
Media
tanam di pasaran sangat beragam. Meskipun banyak beredar aneka media
tanam di pasaran, untuk memperoleh media tanam pas yang cocok untuk
memenuhi gizi? tanaman Anda tidak mudah. Banyak syarat mesti dipenuhi
oleh media tanam tersebut antara lain mengandung unsur mikro dan makro
yang penting bagi perkembangan tanaman. Media tanam yang baik harus
menghasilkan tanaman sehat yang ditandai antara lain dengan daun lebat,
warna daun cerah, rajin berbuah (untuk tanaman buah), serta tahan
penyakit.
Hidroponik
juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa
tanah, yang dimana tanah sebagai kebutuhan nutrisinya tanaman diganti
dengan beberapa jenis media tanam baru hasil pengamatan masyarakat
sekitar dan dunia internasional, contoh media tanam baru yang asing dan yang tidak asing kita dengar.
Arang Sekam
Arang Sekam |
Arang sekam dibuat dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial
sekam padi. Bahan baku arang sekam bisa didapatkan dengan mudah di
tempat-tempat penggilingan beras. Bahkan di beberapa tempat, sekam padi
dianggap sebagai limbah. Sebanyak 20-30% dari proses penggilingan padi
akan dibuang dalam bentuk sekam padi.
Di dalam tanah, arang sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur
fisik, kimia dan biologi tanah. Arang sekam bisa meningkatkan porositas
tanah sehingga tanah menjadi gembur sekaligus juga meningkatkan
kemampuan tanah menyerap air.
Secara biologis, tanah yang gembur merupakan media yang baik bagi
tumbuh dan berkembangnya organisme hidup. Baik yang berupa
mikroorganisme seperti bakteri akar maupun makroorganisme seperti cacing
tanah. Kelebihan lainnya, arang sekam tidak membawa mikroorganisme
patogen. Karena proses pembuatannya yang melalui pembakaran sehingga
relatif steril.
Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak mengandung garam-garam yang merugikan tanaman.
Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon sangat diperlukan dalam membuat kompos. Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam sebagai absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia berbahaya.
Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak mengandung garam-garam yang merugikan tanaman.
Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon sangat diperlukan dalam membuat kompos. Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam sebagai absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia berbahaya.
Cara membuat arang sekam
Ada berbagai cara membuat arang sekam padi. Berikut ini akan diuraikan cara sederhana dan efektif untuk membuat arang sekam sendiri. Terdapat dua tahapan, yaitu tahap penyiapan alat pembakaran dan tahap proses pembakaran sekam padi.Membuat alat pembakaran
- Cari tong silinder atau drum yang terbuat dari besi, seng, alumunium atau logam yang tahan api lainnya. Sebaiknya berukuran kurang lebih 20 liter. Kemudian buang salah satu dari alas atau atap silinder tersebut.
- Pada bagian alas atau atap silinder yang tidak dibuang, buat lubang berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm. Usahakan lubang terdapat tepat ditengah-tengah lingkaran atau berada di titik pusat diameter silinder.
- Kemudian buat lubang-lubang dengan paku atau pahat pada dinding silinder (diamater kurang lebih 0,5 cm) dengan jarak antar lubang sekitar 2-3 cm. Lubang ini berfungsi untuk membuang panas dari bahan bakar ke tumpukan sekam padi, tanpa harus membakar sekam secara langsung.
- Cari atau buat pipa seng sepanjang 1 cm dengan diamater 10 cm. Masukkan pipa seng tersebut kedalam lubang yang telah dibuat pada alas atau atap silinder, sehingga berfungsi sebagai cerobong asap bagi kamar pembakaran yang ada di silinder utama.
- Rekatkan pipa dengan cara dilas sehingga pipa berdiri tegak lurus di atas silinder. Atau letakkan pipa cerobong pada lubang yang ada di silinder, ganjal dengan paku dan ikat dengan kawat besi agar pipa cerobong bisa berdiri tegak dan tidak melesak ke dasar silinder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar