Kamis, 29 Mei 2014

Budidaya Buah Naga

Buah Naga Merah

Buah Naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya, tidak membutuhkan teknik khusus untuk melakukan budidaya tanaman ini. Pada umumya, tanaman buah nagayang sering ditanam adalah yang memiliki warna kulit merah pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.

Bila kita pingin nikmati buah naga dengan gratis, atau menanamnya didalam jumlah yang kecil. itu mudah saja, kita mungkin bisa mencoba menanamnya menggunakan pot. Buah naga memiliki banyak manfaat seperti dapat mencegah kanker, menurunkan kolesterol, mencegah diabetes mellitus dan masih banyak lagi manfaat kesehatan buah naga lainnya. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan buah naga yang bisa mencapai 1,5 ton perhari, dengan harga jual mencapai Rp. 30.000 perkg. Nah bagi anda yang tertarik untuk ikut membudidayakan tapi tidak memiliki lahan yang luas, Anda bisa juga melakukan penanaman pada media pot.



A. Pengertian Tanaman Buah Naga

  • Akar - Tanaman buah naga tidak memiliki akar tunggal, tanaman ini hanya memiliki akar serabut yang tumbuh dan berkembang secara mendatar (horizontal) didalam tanah pada kedalaman sekitar 30 – 40 cm atau lebih. Selain itu, tanaman buah naga juga memiliki akar gantung yang tumbuh pada bagian atas. Akar serabutnya berfungsi menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah. Sedangkan akar gantungnya berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman pada panjatannya dan berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral dari tanaman/tiang yang dipanjatnya.
  • Batang - Batang tanaman buah naga berbentuk segitiga, memiliki duri-duri pendek (tidak mencolok) tidak terlalu tajam pada setiap ruas batang (tumbuh disepanjang batang dibagian punggung sirip di sudut batang). Seluruh batangnya menjulur panjang seperti naga. Duri-durinya berwarna hitam. Karena durinya sangat pendek, tidak mencolok, dan tidak tajam, maka tanaman ini sering disebut sebagai ‘kaktus tidak berduri’. Dibagian duri tersebut sebagai tampat munculnya atau tumbuhnya buah dan bunga. Batang tanaman buah naga berwarna hijau dan bersifat lunak. Batang tanaman juga berfungsi sebagai daun.
  • Bunga - Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota bunga bagian luar berwarna krem dan mahkota bunga bagian dalam berwarna putih bersih sehingga pada saat bunga mekar tampak mahkota bunga berwarna krem bercampur putih. Bunga memiliki sepasang benangsari yang berwarna kuning. Bunga buah naga termasuk bunga hermaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat benangsari dan putik. Bunga muncul disepanjang batang dibagian punggung sirip yang berduri. Sehingga dengan demikian, pada satu ruas batang tumbuh bunga yang berjumlah banyak dan tangkai bunga yang sangat pendek. Bunga buah akan mekar jika kuncup bunga panjang sudah mencapai sekitar 30 cm dan mekarnya mulai senja hari. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem akan mekar terlebih dahulu pada malam hari sekitar jam 21.00, kemudian disusul mekarnya mahkota bunga bagian dalam yang berwarna putih bersih dengan benang sari yang berwarna kuning. Selanjutnya bunga akan mekar penuh pada tengah malam dan akan mengeluarkan aroma yang sangat harum. Aroma yang sangat harum ini akan menyebar ke seluruh penjuru terbawa angin malam untuk menarik kelelawar agar kelelawar tersebut membantu menyerbuki bunga tersebut.
  • Buah - Buah berbentuk bulat panjang dan biasanya terletak mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang biasanya tumbuh lebih dari satu dan kadang berdekatan. Kulit buah tebal sekitar 1 – 2 cm dan pada permukaan buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm. Buah seperti berri dan berbentuk bulat lonjong dengan sari salut pada kulit buah berbentuk seperti ‘sisik naga’. Kulit mudah dikupas serta mengeluarkan cairan yang warnanya melekat pada tangan. Isinya (daging buah) berwarna putih atau merah, berair, dan rasanya sedikit manis, manis, atau manis sedikit masam. Biasanya berat buah antara 250 – 600 gram bergantung pada jenis dan juga tahap pemeliharaan tanaman. Presentase (%) gula dalam buah antara 17 – 21 % bagi buah yang masak.
  • Biji - Biji berbentuk bulat berukuran kecil dan tipis tetapi sangat keras. Biji dapat digunakan untuk perbanyakan generatif, tetapi cara ini jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama untuk berproduksi. Biasanya pembiakan dengan biji dilakukan oleh para peneliti untuk memunculkan varietas baru. Biji berwarna hitam dan halus. Endosperma sedikit atau bahkan tidak ada.

B. Syarat Tumbuh Buah Naga

Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis yang mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca, seperti sinar matahari dan curah hujan. Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan buah naga adalah sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600 – 1.300 mm/tahun tanaman ini juga masih bisa tumbuh. Tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.
Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan merambat sampai pangkal batang. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan adalah sekitar 70 – 80 %, oleh karena itulah lebih baik tanaman ini ditanam dilahan tanpa naungan dan sirkulasi udara yang baik.
Tanaman buah naga lebih baik pertumbuhannya bila ditanam didaratan rendah antara 0 – 350 mdpl. Suhu udara yang ideal adalah sekitar 26 – 36 0 celcius dan kelembaban 70 – 90 %. Tanah harus beraerasi dangan baik dengan derajat keasaman pH 6,5 – 7. Agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik dan maksimal, media tumbuhnya harus subur dan mengandung bahan organik yang cukup dengan kandungan kalsium yang tinggi. Drainase harus berjalan baik dan bersifat porous, karena tanaman ini tidak tahan genangan air.

C. Jenis Buah Naga

Menurut Santoso (2008), jenis-jenis buah naga yang sering dibudidayakan di Indonesia antara lain :
  1. Hylocereus undatus (Merah Putih) - Jenis ini paling lazim dan banyak ditanam di Indonesia. Kulit buahnya merah dan daging buahnya putih. Kadar kemanisannya tergolong lebih rendah dari pada jenis bauh naga yang lain. Beratnya mencapai 400-700 gram per buah.
  2. Hylocereus polyrhizus (Merah Keunguan) - Kulit buahnya merah dan daging buah merah keunguan. Rasanya lebih manis dari pada H. undatus , tetapi beratnya maksimal hanya mencapai 400 gram per buah.
  3. Hylocereus costaricensis (Seper Merah) - Sepintas mirip H. polyrhizus tetapi warna daging buahnya merah mencolok dan rasanya sedikit lebih manis.
  4. Selenicereus megalanthus (Kuning) - Jenis ini paling berbeda. Kulit buahnya kuning. Buahnya kecil, bobotnya hanya 80-100 gram per buah. Namun, rasanya lebih manis dibanding dengan ketiga buah naga lainnya. Jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin, pada ketinggian lebih dari 800 mdpl.


D. Budidaya Tabulampot Buah Naga

Langkah-langkah dalam penanaman tabulampot buah naga meliputi sebagai berikut:
  • Pembibitan/Pemilihan Bibit.
Bibit diambil dari perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu dengan setek batang atau cabang. Batang atau cabang yang digunakan harus dalam kondisi sehat, tua, dan sudah berbuah 3- 4 kali, berwarna hijau gelap kelabu, dengan ukuran ideal 20 – 30 cm. Dengan ukuran tersebut tunas yang tumbuh akan cepat membesar dan sesuai untuk batang bawah bila ditanam untuk produksi. Apabila setek bibit diambil dari batang muda dan belum berbuah atau setek susulan akan mengakibatkan bibit bersifat lunak seolah memiliki kadar air tinggi dan akan mempengaruhi umur produksi. Setek dari tanaman induk yang sudah dipotong kemudian diangin-anginkan sampai getah mengering supaya tidak mudah busuk. Setelah dikeringanginkan, bagian pangkal batang dicelupkan dalam larutan zat perangsang tumbuh seperti misalnya Rootone F.

  • Persiapan Pot Dan Media Tanam.
Pot yang dipilih sebaiknya terbuat dari tanah liat dengan diameter 40-50 cm. Namun, bisa juga menggunakan pot plastik. Pot dipilih yang bagian bawahnya berlubang dan memiliki kaki-kaki atau penyangga. Sebagai media tanam, digunakan campuran tanah, pasir, bubuk bata merah, pupuk kandang, dan kompos ( 1 : 2 : 2 : 3 : 1 ). Selain itu, diperlukan juga dolomit dan pupuk NPK seperti Hortigro, Molyfert A, Shell Foliar B sebagai campuran media tanam. Untuk satu pot ukuran diatas diperlukan 100 gram dolomite dan 20 gram pupuk ( atau pupuk kimia sesuai aturan/anjuran pabrik ).
  • Pembuatan Tiang Panjat.
Tiang panjat digunakan untuk menegakkan batang tanaman yang tumbuh menjulur. Berikut  cara pembuatan tiang panjat :
  1. Menyiapkan besi beton berdiameter 8-10 cm dengan tinggi 200 cm. Balut seluruh permukaannya dengan sabut kelapa yang diikat dengan tali.
  2. Membuat palang silang (panjang palang ± 35 cm) yang terbuat dari balok kayu yang kuat (karena tanaman buah naga mempunyai usia yang relatif lama, sehingga nantinya dapat bertahan lama untuk menopang tanaman buah naga)
  3. Membuat lingkaran dari kawat dengan menghubungkan ujung-ujung dari balok kayu yang telah dibuat palang silang sehingga terbentuk seperti setir mobil yang nantinya digunakan sebagai penopang menjulurnya tanaman.
  4. Memasangkan penopang tersebut secara horizontal pada ujung tiang panjat dengan mengikat pertemuan jari-jari pada tiang panjat.
  5. Memberi kaki-kaki berbentuk trapesium dengan ukuran 30 x 35 cm pada bagian bawah, lalu pulas dengan aspal agar tidak mudah keropos.
  6. Selanjutnya, memasukkan tiang panjat tersebut tepat ke tengah-tengah pot.

  • Proses Penanaman.
Berikut proses penanaman buah naga dalam pot :
  1. Mengisi pot dengan campuran media tanam hingga 80 % dari volume pot. Menambahkan dolomit 100 gram per pot (jika perlu) dan pupuk Hortigro 20 gram per pot kemudian mengaduknya hingga homogen.
  2. Membuat tiga lubang tanam dengan kedalaman 10 cm dan diameter 6 cm pada setiap pot.
  3. Mengisi setiap lubang tanam dengan bibit yang sudah disiapkan. Memadatkan media tanam di setiap pangkal bibit. Menyiramnya dengan air secukupnya dan jangan sampai menggenangi pangkal batang.
  4. Memasang tiang panjat dan mengikatkan bibit pada tiang tersebut agar tidak mudah roboh.
  5. Meletakkan pot dilokasi yang mendapat sinar matahari, terutama pada pagi hari.

  • Perawatan.
  1. Penyulaman - Dalam budidaya buah naga penyulaman sangat diperlukan agar tanaman dapat berproduksi optimal. Penyulaman dilakukan seminggu setelah bibit ditanam. Penyulaman merupakan penggantian tanaman yang mati , busuk pada pangkal batang, tidak tumbuh atau kerusakan fisik lainnya.
  2. Pemupukan - Pemupukan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan pembuahan tabulampot buah naga. Setiap bulan, tanaman buah naga diberi pupuk NPK ( 15 – 15 – 15 ) sebanyak 2 sdt/tanaman atau 6 sdt/pot yang berisi 3 buah bibit. Dapat ditambahkan juga pupuk mikro, seperti Metalik, dengan konsentrasi 4 ml/liter air dan volume semprot 3 liter/tanaman. Pada umur 6 bulan, beri pupuk Hortigro kuning dan Hortigro power masing-masing 0,5 sdt/tanaman.
  3. Pengairan - Tanaman buah naga membutuhkan pengairan yang rutin. Walaupun tanaman membutuhkan tanah pada lokasi yang kering, tetapi untuk memenuhi masa pertumbuhannya tetap diperlukan air untuk membantu proses fisiologis tanaman. Pengairan dilakukan mulai hari ke 10 sesudah tanam atau sesuai kondisi lahan, apabila terlalu kering tanah harus segera disiram. Penyiraman tidak perlu terlalu banyak atau terendam karena akan menyebabkan busuk batang. Frekuensi penyiraman berbeda pada tahap vegetatif dan generatif. Pada tahap vegetatif penyiraman dilakukan seminggi sekali hingga umur 6 bulan. Bila kondisi tanah kering atau musim kemarau, frekuensi penyiraman dapat dilakukan 5 – 7 hari sekali. Sementara pada tahap generatif, frekuensi penyiraman dilakukan 10 – 14 hari sekali. Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman adalah pada pagi hari pukul 06.00 atau sore hari pukul 17.00.
  • Penyiraman tanaman dikurangi - Pada saat tanaman mulai produksi bunga dan buah, penyiraman harus dikurangi agar pertumbuhan tunas baru menjadi lambat dan berhenti. Pengairan tanaman dihentikan bila sudah nampak tanda-tanda adanya kuncup bunga. Bila ada sekitar 30 % populasi tanaman sudah tumbuh kuncup maka pengairan cukup diberikan 2 minggu sekali.
  • Pengairan tanaman dihentikan - Bila buah sudah membesar seukuran kepalan tangan walaupun masih hijau sedikit kemerahan pada kulitnya maka pengairan dihentikan hingga buah menjadi tua. Tanda buah sudah tua adalah ujung dan pangkal buah sedikit keriput dan keras.

  • Pemangkasan
Faktor paling penting yang menentukan keberhasilan pembuahan tabulampot buah naga adalah pemangkasan. Pemangkasan diperlukan untuk membentuk cabang baru dan caban produktif. Pemangkasan dilakukan sejak tanaman berumur 2-3 bulan. Ujung batang dipangkas dengan menyisakan 40-60 cm dari media tanam. Dengan pemangkasan ini, pertumbuhan batang kearah atas akan lebih terpacu. Batang yang baru tumbuh inilah yang nantinya akan menjadi batang pokok. Setelah tingginya lebih dari 140-170 cm, kelebihannya harus dipangkas.
Dari batang pokok tadi akan tumbuh cabang-cabang baru berjajar sekitar 3-4 tunas. Pilih satu tunas yang pertumbuhannnya baik dan cepat, serta letakkan paling dekat dengan batang pokok. Buang tunas yang lain. Pada umur 6 bulan, tanaman biasanya akan mulai berbunga. Dari kuncup bunga hingga menjadi buah siap dipetik membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari.

  • Repotting
Repotting tabulampot buah naga dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun. Saat mengeluarkan tanaman dari pot lama, harus dengan hati-hati. Yaitu mengambil seluruh bagian tanaman beserta tiang panjatnya. Selanjutnya, memindahkan tanaman tersebut kedalam pot baru berdiameter 60-70 cm yang sudah diisi dengan media tanam baru.

  • Hama penyakit
Hama yang sering menyerang pada tanaman buah naga antara lain :
  1. Tungau - Hama tungau ( Tetranychus sp. ) akan menyerang kulit batang atau cabang dan merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi coklat. Penanggulangan dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1 – 2 gr/liter air yang diberikan 2-3 kali seminggu.
  2. Kutu putih - Tanaman buah naga yang diserrang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/liter air seminggu sekali pada cabang ynag diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
  3. Kutu sisik - Hama kutu sisik Pseudococus sp. Umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan cabang yang terserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/liter air.
  4. Kutu batok - Hama kutu batok ( Aspidiotus sp. ) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning, pengendalian hama ini sama seperti pengendalian hama kutu sisik yaitu dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/liter air.
  5.  Semut - Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut akan mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan berbintik-bintik berwarna kecoklatan yang tentunya akan mengakibatkan kualitas buah menurun. Pengendalian dapat dilakukan penyemprotan Gusadrin dengan dosis 2 cc/liter air.
  6. Bekicot - Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang dan cabang dengan cara menggerogotinya dan dapat mengakibatkan batang busuk. Hal ini biasanya disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga. Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada disekitar tiang panjat buah naga.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman buah naga antara lain :
  • Busuk pangkal batang.
Penyebab - Penyakit ini timbul biasanya disebabkan oleh kelembaban tanah yang tinggi sehingga menyebabkan cendawan penyebab busuk batang berkembang biak dengan baik, cendawan yang biasanya menyebabkan busuk batang tersebut adalah Sclerotium rolfsii Sacc.
Gejala - Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan. Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecoklatan, dan kadang terdapat bulu/hifa berwarna putih.
Penaggulangan - Penanggulangan bisa dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air dengan frekuensi penyemprotan sebulan sekali. Bilamuncul gejala kekuningan pada pangkal batang segera lakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
  • Busuk bakteri.
Penyakit busuk bakteri adalah penyakit pada buah naga yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah tenaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan.
Penanggulangan - Penaggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 gram dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
  • Fusarium
Penyebab - Penyakit fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl.
Gejala - Cabang tanaman akan berkerut, layu, dan busuk berwarna cokelat.
Penanggulangan - Penanggulangannya dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
  • Bercak kering
Penyebab - Bercak kering adalah penyakit pada buah naga yang disebabkan oleh Phyllosticta concave dan Mycosphaerella spp.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah timbulnya bercak-bercak kering berwarna cokelat keabu-abuan pada dahan.
Penanggulangan - Penanggulangan penyakit bercak kering ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tanaman yang sudah terserang untuk selanjutnya dimusnahkan. Penanaman tanaman buah naga sebaiknya dilakukan dikawasan yang tidak memiliki kadar kelembaban yang tinggi karena penyakit ini jarang terjadi pada kawasan yang memiliki cuaca kering.
  • Panen
Tabulampot buah naga biasanya akan mulai berbunga pada umur sekitar 6 bulan. Dari kuncup bunga hingga menjadi buah siap petik membutuhkan waktu sekitar 50 – 55 hari. Proses pematangan bunga ditandai dengan kelopak bunga yang menjadi layu dan kering dan putik muda mulai membesar. Buah cukup matang jika semua kulit buah berwarnamerah, kecuali sisik buah naga pada bagian ujung buah masih hijau sedikit.
Apabila buah terlambat dipetik, maka akan timbul rekahan pada buah yang dapat menyebabkan buah cepat rusak. Buah naga merupakan jenis buah non klimaterik, oleh karena itu untuk memastikan buah yang dipetik manis dan enak dimakan buah naga perlu dipanen pada masa yang sesuai.
Pemetikan buah naga perlu dilakukan dalam jangka waktu lima hari supaya buah tidak merekah dipohon.

Buah dipotong tangkainya dengan menggunakan pisau atau gunting tanpa merusak kulit buah. Ukuran buah yang didapat akan bergantung pada beberapa faktor, yaitu jenis tanaman, pengolahan lahan tanam yang baik, penyiraman air yang cukup, pemeliharaan tanaman pada lahan tanam, pemupukan, pemangkasan, dll.

Minggu, 25 Mei 2014

Media Tanam

Media tanam adalah media atau bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam dapat berupa tanah maupun nontanah. Fungsi penting media tanam adalah penopang tanaman, terutama bagi tanaman yang Anda pelihara di pot atau drum agar tumbuh baik, penyedia unsur hara, dan penyedia air bagi tanaman.
Media tanam di pasaran sangat beragam. Meskipun banyak beredar aneka media tanam di pasaran, untuk memperoleh media tanam pas yang cocok untuk memenuhi gizi? tanaman Anda tidak mudah. Banyak syarat mesti dipenuhi oleh media tanam tersebut antara lain mengandung unsur mikro dan makro yang penting bagi perkembangan tanaman. Media tanam yang baik harus menghasilkan tanaman sehat yang ditandai antara lain dengan daun lebat, warna daun cerah, rajin berbuah (untuk tanaman buah), serta tahan penyakit.


Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah, yang dimana tanah sebagai kebutuhan nutrisinya tanaman diganti dengan beberapa jenis media tanam baru hasil pengamatan masyarakat sekitar dan dunia internasional, contoh media tanam baru yang asing dan yang tidak asing kita dengar.
Arang Sekam
Arang Sekam
Arang sekam dibuat dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku arang sekam bisa didapatkan dengan mudah di tempat-tempat penggilingan beras.  Bahkan di beberapa tempat, sekam padi dianggap sebagai limbah. Sebanyak 20-30% dari proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi.
Di dalam tanah, arang sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Arang sekam bisa meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur sekaligus juga meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.
Secara biologis, tanah yang gembur merupakan media yang baik bagi tumbuh dan berkembangnya organisme hidup. Baik yang berupa mikroorganisme seperti bakteri akar maupun makroorganisme seperti cacing tanah. Kelebihan lainnya, arang sekam tidak membawa mikroorganisme patogen. Karena proses pembuatannya yang melalui pembakaran sehingga relatif steril.
Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak mengandung garam-garam yang merugikan tanaman.
Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon sangat diperlukan dalam membuat kompos. Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam sebagai absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia berbahaya.

Cara membuat arang sekam

Ada berbagai cara membuat arang sekam padi. Berikut ini akan diuraikan cara sederhana dan efektif untuk membuat arang sekam sendiri. Terdapat dua tahapan, yaitu tahap penyiapan alat pembakaran dan tahap proses pembakaran sekam padi.

Membuat alat pembakaran


  1. Cari tong silinder atau drum yang terbuat dari besi, seng, alumunium atau logam yang tahan api lainnya. Sebaiknya berukuran kurang lebih 20 liter. Kemudian buang salah satu dari alas atau atap silinder tersebut.
  2. Pada bagian alas atau atap silinder yang tidak dibuang, buat lubang berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm. Usahakan lubang terdapat tepat ditengah-tengah lingkaran atau berada di titik pusat diameter silinder.
  3. Kemudian buat lubang-lubang dengan paku atau pahat pada dinding silinder (diamater kurang lebih 0,5 cm) dengan jarak antar lubang sekitar 2-3 cm. Lubang ini berfungsi untuk membuang panas dari bahan bakar ke tumpukan sekam padi, tanpa harus membakar sekam secara langsung.
  4. Cari atau buat pipa seng sepanjang 1 cm dengan diamater 10 cm. Masukkan pipa seng tersebut kedalam lubang yang telah dibuat pada alas atau atap silinder, sehingga berfungsi sebagai cerobong asap bagi kamar pembakaran yang ada di silinder utama.
  5. Rekatkan pipa dengan cara dilas sehingga pipa berdiri tegak lurus di atas silinder. Atau letakkan pipa cerobong pada lubang yang ada di silinder, ganjal dengan paku dan ikat dengan kawat besi agar pipa cerobong bisa berdiri tegak dan tidak melesak ke dasar silinder.

Jumat, 23 Mei 2014

Manfaat Daun Stevia/Daun Manis

Pandu sedang Menyiram Daun Stevia 
Stevia adalah tumbuhan perdu asli dari Paraguay. Cocok pada tanah berpasir dengan tinggi tanaman maksimal 80 cm. Daunnya mempunyai rasa lezat dan menyegarkan. Gula stevia telah di komersilkan di Jepang, Korea, RRC, Amerika Selatan untuk bahan pemanis bagi penderita diabetes dan kegemukan.
Stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan China. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tanaman stevia di lapang sangat beragam.

Kualitas daun stevia dipengaruhi banyak faktor lingkungan seperti jenis tanah, irigasi, penyinaran dan sirkulasi udara. Harus dijaga dari gangguan bakteri dan jamur. Kualitas stevia didasarkan atas aroma, rasa, penampakan dan kemanisannya. Pengguaannya stevia memberikan rasa yang unik tidak seperti pemanis kebanyakan yang menimbulkan rasa pahit pada akhirnya. Rahasia kemanisan stevia terletak pada molekul kompleksnya yang disebut steviosida yang merupakan glikosida disusun dari glukosa, sophorose dan steviol.

Tingkat kemanisan gula stevia sekitar 200-300 kali (kadang 500 kali) tingkat kemanisan sukrosa (gula tebu). Sementara itu, siklamat, pemanis sintetis kontroversial yang masih sering digunakan, ternyata hanya mempunyai tingkat kemanisan antara 100-200 kali kemanisan sukrosa. Dengan kata lain, tingkat kemanisan gula stevia jauh lebih unggul apabila dibandingkan dengan siklamat atau aspartam yang selama ini masih banyak dipakai sebagai pemanis berbagai macam produk makanan dan minuman.

Di Indonesia, tanaman stevia belum menunjukkan peranannya secara nyata sebagai salah satu komoditi sumber pemanis. Padahal di banyak negara, pemanis stevia telah berhasil tampil menjadi salah satu komoditi perdagangan baik lokal maupun ekspor. Sebenarnya apabila dipandang dari potensinya, tanaman stevia dapat dipastikan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Tapi sayangnya hingga saat ini belum banyak perusahaan atau investor yang tertarik untuk mengembangkan stevia secara besar-besaran.

Menurut lr. Dewi RN MP dalam situs Kandha Raharja menyebutkan bahwa ekstrak Stevia telah terbukti bermanfaat membantu program diet, digunakan juga untuk mereka yang mempunyai penyakit diabetes disamping itu juga dapat membantu keindahan kulit serta berperanan dalam mengatur tekanan darah. Sari dari daun Stevia yang berperanan sebagai pengganti gula ini, sangat cocok untuk dicampur dengan teh atau kopi serta dapat juga dicampurkan ke dalam masakan yang kita makan setiap hari

Daun stevia bisa menjadi bahan pemanis pengganti gula. Kandungan kalorinya boleh dibilang nol. Ini membuat daun stevia banyak diburu industri jamu untuk pengganti gula. Bagi para penderitanya, penyakit diabetes atau gula tentu menjadi momok yang menakutkan. Padahal, tanpa gula, makanan dan minuman terasa kurang mantap, bahkan hambar. Maka, pemanis rendah kalori kini semakin banyak diminati oleh masyarakat.

Memang, daun stevia belum cukup poluler di masyarakat kita. Kini permintaan didominasi oleh pabrik jamu. “Ekstrak daun stevia bisa mengurangi rasa pahit jamu sehingga rasanya lebih enak”. Padahal, di luar negeri, stevia biasa dipakai sebagai pemanis kue atau minuman. Bentuknya pun bervariasi, mulai dari bubuk hingga cairan berasa aneka buah.

Cara Penggunaan stevia dalam pemanis makanan sehari-hari

Membuat sendiri pemanis stevia cair siap pakai amat mudah dan praktis. Waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit.

Caranya:

  1. Masukkan 1 sendok teh stevia bubuk kedalam filter/ saringan teh atau kopi.
  2. Letakkan saringan tersebut kedalam mug / gelas tahan panas.
  3. Tuangkan air mendidih kedalam saringan yang sudah berisi bubuk stevia tersebut.
  4. Biarkan mengendap selama 5 menit.
  5. Angkat saringan dan ampas stevia dari dalam mug / gelas.
  6. Diamkan stevia cair sampai dingin.
  7. Masukkan stevia cair yang sudah dingin kedalam botol saus/kecap plastik yang mempunyai lubang kecil. Gunanya agar mudah diatur pengeluarannya.
  8. Simpan ditempat yang dingin.
  9. Gunakan dengan cara diteteskan, sebab stevia sangatlah manis.
  10. info:
  11. Jangan memeras ampas stevia disaringan untuk mengeluarkan airnya. Ini akan menyebabkan rasa getir / pahit.
  12. Pengendapan yang lebih lama dapat menyebabkan rasa getir / pahit.
  13. Gunakan stevia cair per tetes, rasakan dan cicipi dulu baru menambahkan tetes berikutnya
  14. Jangan berlebihan dalam penggunaannya.

Selasa, 06 Mei 2014

Kemangi dan Manfaatnya

Daun Kemangi adalah daun yang di percaya banyak orang yang mana mampu untuk menghilangkan bau mulut, Oleh karena itu banyak orang yang menjadikanya sebagai bahan lalapan, aku pribadi menyukai daun kemangi ini ketika di makan bersama Pecel Lele yang di campur dengan timun dan sambalnya yang begitu menggoda,duh membayangkanya saja sudah bikin Laper,hehe
Namun Ternyata selain rasanya yang banyak di gemari orang ternyata Daun kemangi memiliki Manfaat yang banyak sekali, sehingga pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk beragi artikel mengenai manfaat daun kemangi ini, yang mudah-mudahan saja bisa menjadi Referensi anda kedepanya, sehingga artikel ini Khasiat Daun kemangi ini lebih berguna kepada semuanya ya.

Manfaat Daun Kemangi
Ilustrasi Daun Kemangi

Baiklah Kita Kenali Daun Kemangi lebih dalam, sebenarnya Kemangi merupakan hibrida yang digolongkan antarjenis selasih yakni Ocmum Americanum dan juga Ocinum Basilicum. Kemangi juga banyak dikenal dengan nama ilmiah Ocimum Basilicum Var. Anisatum Benth. banyak sekali orang memanfaatkan sebagai Tumbuhan lalapan, dan seperi yang kita singgung di atas daun kemangi memiliki banyak sekali manfaat, Mau tau seperti apa silahkan lihat di Bawah ini.

 
 
 
Manfaat Dan Khasiat Daun Kemangi

Meningkatkan Kekebalan Tubuh
khasiat daun kemangi dapat membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, ini karena daun kemangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan respon antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan beta karoten juga dapat membantu sintesisprotein sehingga mendukung proses pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan beta karoten tersebut dapat membantu untuk meningkatkan fungsi penglihatan.

Mencegah Kemandulan
khasiat daun kemangi dapat membantu untuk mencegah kem4ndulan. Ini karena daun kemangi mengandung zat arginin yang dapat memprkuat daya hidup sperm4 sehingga dapat mencegah kem4ndulan. Selain itu, daun kemangi juga mengandung zat eugenol dan apigenin fenkhona yang dapat membantu meningkatkan kualitas 3reks! dan mencegah ej4kul4si dini.

Mengobati Panu
Caranya cukup mudah. Ambil segenggam daun kemangi dan cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.

Mengobati Sariawan
Caranya cukup ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit. Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Untuk hasil maksimal, lakukan maksimal 3 kali dalam sehari.

Melawan Radikal Bebas
khasiat daun kemangi sangat baik untuk melawan radikal bebas, ini karena daun kemangi memiliki antioksidan yang sangat baik untuk melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kita. Antioksidan yang berupa flavonoid dan juga eugenol mempu mencegah pertumbuhan bakteri,virus dan jamur.

Membantu Pertumbuhan Tulang
khasiat daun kemangai dapat membantu pertumbuhan tulang kita. Ini karena daun kemangi memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang berperan penting dalam mengatur pembentukan dan pertumbuhan tulang. Kemudian kandungan astenol dan boron dalam daun kemangi memberikan khasiat daun kemangi yang berperan aktif dalam merangsang funsi kerja dari hormon estrogen dan juga hormon endrogen, serta mencegah pengeroposan tulang.

Melancarkan Aliran Darah
khasiat daun kemangi dapat membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh kita. Ini dilihat dari daun kemangi yang memiliki kandungan magnesium yang dapat membantu merilekskan jantung dan juga pembuluh darah, sehingga menjaga aliran darah untuk tetap lancar.

Menghilangkan Mual dan Flu
Caranya cukup mudah, pertama keringkan daun kemangi dan kemudian seduh layaknya teh. Minum air teh kemangi tersebut dua kali dalah sehari dan badan Anda akan sembuh dari mual serta menghalau flu datang.

Menghilangkan Bau Mulut
Caranya, ambil daun kemangi, biji juga akarnya. Bersihkan dan kemudian seduh dengan air yang panas. Air seduhan tersebut bisa Anda tambahkan dengan gula merah atau madu. Minum air tersebut di setiap pagi sebelum beraktifitas.

Meredakan Perut Kembung
Caranya, rebus daun kemangi dengan bawang merah yang kemudian dicampur dengan minyak kelapa. Ramuan tersebut segera dioleskan pada perut yang dirasa kembung.

Cukup banyak bukan manfaat dari daun kemangi ini, yang semoga saja setelah membaca artikel ini, kamu tidak ragu lagi untuk mengkomsumsinya, karena selain rasanya yang enak, Daun kemangi juga memiliki Khasiat yang luar biasa.